Selasa, 09 Juli 2013

KITAB AMSAL

Pasal 5

Nazihat Mengenai Perzinahan

(1) Hai anakku, perhatikanlah hikmatku, arahkanlah telingamu kepada kepandaian yang kuajarkan,

(2) supaya engkau berpegang pada kebijaksanaan dan bibirmu memelihara pengetahuan.

(3) Karena bibir perempuan jalang menitikkan tetesan madu dan langit-langit mulutnya lebih licin dari pada minyak,

(4) tetapi kemudian ia pahit seperti empedu, dan tajam seperti pedang bermata dua.

(5) Kakinya turun menuju maut, langkahnya menuju dunia orang mati.

(6) Ia tidak menempuh jalan kehidupan, jalannya sesat, tanpa diketahuinya.

(7) Sebab itu, hai anak-anak, dengarkanlah aku, janganlah kamu menyimpang dari pada perkataan mulutku.

(8) Jauhkanlah jalanmu dari pada dia, dan janganlah menghampiri pintu rumahnya.

(9) supaya engkau jangan menyerahkan keremajaanmu kepada orang lain, dan tahun-tahun umurmu kepada orang kejam;

(10) supaya orang lain jangan mengenyangkan diri dengan kekayaanmu, dan hasil susah payahmu jangan masuk ke rumah orang yang tidak dikenal

(11) dan pada akhirnya engkau akan mengeluh, kalau daging dan tubuhmu habis binasa,

(12) lalu engkau akan berkata : "Ah, mengapa aku benci kepada didikan, dan hatiku menolak teguran;

(13) mengapa aku tidak mendengarkan suara guru-guruku, dan tidak mengarahkan telingaku kepada pengajar-pengajarku?

(14) Aku nyaris terjerumus ke dalam tiap malapetaka di tengah-tengah jemaah dan perkumpulan."

(15) Minumlah air dari kulahmu sendiri, minumlah air dari sumurmu yang membual.

(16) Patutkah mata airmu meluap ke luar seperti batang-batang air ke lapangan-lapangan?

(17) Biarlah iu menjadi kepunyaanmu sendiri sendiri, jangan juga menjadi kepunyaan orang lain.

(18) Diberkatilah kiranya sendangmu, bersukacitalah dengan istri masa mudamu;

(19) rusa yang manis, kijang yang jelita; biarlah buah dadanya selalu memuaskan engkau, dan engkau senantiasa berahi karena cintanya.

(20) Hai anakku, mengapa engkau berahi akan perempuan jalang, dan mendekap dada perempuan asing?

(21) Karena segala jalan orang terbuka di depan mata TUHAN, dan segala langkah orang diawasi-NYA.

(22) Orang fasik tertangkap dalam kejahatannya, dan terjerat dalam tali dosanya sendiri.

(23) Ia mati, karena tidak menerima didikan dan karena kebodohannya yang besar ia tersesat.

Kamis, 20 Juni 2013

KITAB AMSAL

Pasal 4

Nasihat untuk mencari hikmat

(1) Dengarkanlah, hai anak-anak, didikan seorang ayah, dan perhatikanlah supaya engjau beroleh pengertian,

(2) karena aku memberikan ilmu yang baik kepadamu; janganlah meninggalkan petunjukku.

(3) Karena ketika aku masih tinggal di rumah ayahku sebagai anak, lemah dan sebagai anak tunggal bagi ibuku,

(4) aku diajari ayahku, katanya kepadaku: "Biarlah hatimu memegang perkataanku; berpeganglah pada petunjuk-petunjukku, maka engkau akan hidup.

(5) Perolehlah hakmat, perolehlah pengertian, jangan lupa, dan jangan menyimpang dari perkataan mulutku.

(6) Janganlah meninggalkan hikmat itu, maka engkau akan dipeliharanya, kasihilah dia, maka engkau akan dijaganya.

(7) Permulaan hikmat ialah : perolehlah hikmat dan dengan segala yang kau peroleh perolehlah pengertian.

(8) Junjunglah dia, maka engkau akan ditinggikannya; engkau akan dijadikan terhormat, apabila engkau memeluknya.

(9) Ia akan mengenakan karangan bunga yang indah di kepalamu, mahkota yang indah akan dikaruniakannya kepadamu."

(10) Hai anakku, dengarkanlah dan terimalah perkataanku, supaya tahun hidupmu menjadi banyak.

(11) Aku mengajarkan jalan hikmat kepadamu, aku memimpin engkau di jalan yang lurus.

(12) Bila engkau berjalan langkahmu tidak akan terhambat, bila engkau berlari engkau tidak akan tersandung.

(13) Berpeganglah pada didikan, janganlah melepaskannya, peliharalah dia, karena dialah hidupmu.

(14) Janganlah menempuh jalan orang fasik, dan janganlah mengikuti jalan orang jahat.

(15) Jauhilah jalan itu, janganlah melaluinya, menyimpanglah dari padanya dan jalanlah terus.

(16) Karena mereka tidak dapat tidur, bila tidak berbuat jahat; kantuk mereka lenyap, bila mereka tidak membuat orang tersandung;

(17) karena mereka makan roti kefasikan, dan minum anggur kelaliman.

(18) Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari.

(19) Jalan orang fasik itu seperti kegelapan; mereka tidak tahu apa yang menyebabkan mereka tersandung.

(20) Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanku;

(21) janganlah semuanya itu menjauh dari matamu, simpanlah itu dilubuk hatimu.

(22) Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi  seluruh tubuh mereka.

(23) Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.

(24) Buanglah mulut serong darp padamu dan jauhkanlah bibir yang dolak-dalik dari padamu.

(25) Biarlah matamu memandang terus ke depan dan tatapan matamu tetap ke muka.

(26) Tempuhlah jalan yang rata dan hendaklah tetap segala jalanmu.

(27) Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, jauhkanlah kakimu dari kejahatan.

Rabu, 19 Juni 2013

KITAB AMSAL

Pasal 3


BERKAT DARI HIKMAT

(1) Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara perintahku,

(2) karena panjang umur dan lanjut usia serta kesejahteraan akan ditambahkannya kepadamu.

(3) Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu,

(4) maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah serta manusia.

(5) Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.

(6) Akuilah DIA dalam segala lakumu, maka IA akan meluruskan jalanmu.

(7) Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan.

(8) Itulah yang akan menyembuhkan tubuhmu dan menyegarkan tulang-tulangmu.

(9) Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu,

(10) maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.

(11) Hai anakku, jangalah engkau menolak didikan TUHAN, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-NYA.

(12) Karena TUHAN memberi ajaran kepada yang dikasihiNYA, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi.

(13) Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian,

(14) karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas.

(15) Ia lebih berharga dari pada permata; apapun yang kau inginkan, tidak dapat menyamainya.

(16) Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan.

(17) Jalannya adalah jalan penuh bahagia, segala jalannya sejahtera semata-mata.

(18) Ia menjadi pohon kehidupan bagi orang yang memegangnya, siapa yang berpegang padanya akan disebut berbahagia.

(19) Dengan hikmat TUHAN telah meletakkan dasar bumi, dengan pengertian ditetapkan-NYA langit,

(20) dengan pengetahuan-NYA air samudera raya berpencaran dan awan menitikkan embun.

(21) Hai anakku, janganlah pertimbangan dan kebijaksanaan itu menjauh dari matamu, peliharalah itu,

(22) maka itu akan menjadi kehidupan bagi jiwamu, dan perhiasan bagi lehermu.

(23) Maka engkau akan berjalan di jalanmu dengan aman, dan kakimu tidak akan terantuk.

(24) Jikalau engkau berbaring, engkau tidak akan terkejut, tetapi engkau akan berbaring dan tidur nyenyak.

(25) Janganlah takut kepada kekejutan yang tiba-tiba, atau kepada kebinasaan oarang fasik, bila itu datang.

(26) Karena TUHANlah yang akan menjadi sandaranmu, dan akan menghindarkan kakimu dari jerat.



AJARAN UNTUK BERBUAT BAIK 

(27) Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya.

(28) Janganlah engkau berkata kepada sesamamu : "Pergilah dan kembalilah, besok akan kuberi," sedangkan yang diminta ada padamu.

(29) Janganlah merencanakan kejahatan terhadap sesamamu, sedangkan tanpa curiga ia tinggal bersama-sama dengan engkau.

(30) Janganlah bertengkar tidak semena-mena dengan seseorang, jikalau ia tidak berbuat jahat kepadamu.

(31) Janganlah iri hati kepada orang yang melakukan kelaliman, dan janganlah memilih satupun dari jalannya,

(32) karena orang yang sesat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi dengan orang jujur IA bergaul erat.

(33) Kutuk TUHAN ada di dalam rumah orang fasik, tetapi tempat kediaman orang benar diberkati-NYA.

(34) Apabila IA menghadapi pencemooh, maka IApun mencemooh, tetapi orang yang rendah hati dikasihani-NYA.

(35) Orang yang bijak akan mewarisi kehormatan, tetapi orang yang bebal akan menerima cemooh.

Senin, 17 Juni 2013

KITAB AMSAL

Pasal 2


FAEDAH DARIPADA MENUNTUT HIKMAT

(1) Hai anakku, jikalau engkau menerima perkataanku dan menyimpan perintahku didalam hatimu,

(2) sehingga telingamu memperhatikan hikmat, dan engkau mencenderungkan hatimu kepada kepandaian,

(3) ya, jikalau engkau berseru kepada pengertian, dan menunjukan suaramu kepada kepandaian,

(4) jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengerjarnya seperti mengejar harta terpendam,

(5) maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan TUHAN dan mendapat pengenalan akan Allah.

(6) Karena TUHANlah yang memberikan haikmat, dari mulut-NYA datang pengetahuan dan kepandaian.

(7) IA menyediakan pertolongan bagi orang yang jujur, menjadi perisai bagi orang yang tidak bercela lakunya.

(8) sambil menjaga jalan keadilan, dan memelihara jalan orang-orang-NYA yang setia.

(9) Maka engkau akan mengerti tentang kebenaran, keadilan, dan kejujuran, bahkan setiap jalan yang baik.

(10) Karena hikmat akan masuk ke dalam hatimu dan pengetahuan akan menyenangkan jiwamu;

(11) kebijaksanaan akan memelihara engkau, kepandaian akan menjaga engkau,

(12) supaya engkau terlepas dari jalan yang jahat, dari orang yang mengucapkan tipu muslihat,

(13) dari mereka yang meninggalkan jalan yang lurus dan menempuh jalan yang gelap;

(14) yang bersukacita melakukan kejahatan, bersorak-sorak karena tipu muslihat yang jahat,

(15) yang berliku-liku jalannya dan sesat perilakunya;

(16) supaya engkau terlepas dari perempuan jalang, dari perempuan yang asing, yang licin perkataannya,

(17) yang meninggalkan teman hidup masa mudanya dan melupakan perjanjian Allahnya;

(18) sesungguhnya rumahnya hilang tenggelam kedalam maut, jalannya menuju ke arwah-arwah.

(19) Segala orang yang datang kepadanya tidak balik kembali, dan tidak mencapai jalan kehidupan.

(20) Sebab itu tempuhlah jalan orang baik, dan peliharalah jalan-jalan orang benar.

(21) Karena orang jujurlah akan mendiami tanah, dan orang yang tak bercelahlah yang akan tetap tinggal disitu,

(22) tetapi orang fasik akan dipunahkan dari tanah itu, dan pengkhianat akan dibuang dari situ.

Minggu, 16 Juni 2013

KITAB AMSAL

Pasal 1

Tujuan Amsal Ini

(1) Amsal-amsal Salomo bin Daud, raja Israel,

(2) untuk mengetahui hikmat dan didikan, untuk mengerti kata-kata yang bermakna,

(3) untuk menerima didikan yang menjadikan pandai, serta kebenaran, keadilan dan kejujuran,

(4) untuk memberikan kecerdasan kepada orang yang tak berpengalaman, dan pengetahuan serta kebijaksanaan kepada orang muda--

(5) baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan--

(6) untuk mengerti amsal dan ibarat, perkataan dan teka-teki orang bijak.

(7) Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.


Nasihat dan Peringatan

(8) Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu,

(9) sebab karangan bunga yang indah itu bagi kepalamu, dan suatu kalung bagi lehermu.

(10) Hai anakku, jikalau orang berdosa hendak membujuk engkau, jnaganlah engkau menurut;

(11) jikalau mereka berkata: "Marilah ikut kami, biarlah kita menghadang darah, biarlah kita mengintai orang yang tidak bersalah, dengan tidak semena-mena;

(12) biarlah kita menelan mereka hidup-hidup seperti dunia orang mati, bulat-bulat seperti mereka yang turun ke liang kubur;

(13) kita akan mendapat pelbagai benda yang berharga, kita akan memenuhi rumah kita dengan barang rampasan;

(14) buanglah undimu ketengah-tengah kami, satu pundi-pundi bagi kita sekalian."

(15) Hai anakku, janganlah engkau hidup menurut tingkah laku mereka, tahanlah kakimu daripada jalan mereka.

(16) karena kaki mereka lari menuju kejahatan dan bergegas-gegas untuk menumpahkan darah.

(17) Sebab percumalah jaring dibentangkan di depan mata segala yang bersayap,

(18) padahal mereka menghadang darahnya sendiri dan mengintai nyawanya sendiri.

(19) Demikianlah pengalaman setiap orang yang loba akan keuntungan gelap, yang mengambil nyawa orang yang mempunyainya.


Nasihat Hikmat

(20) Hikmat berseru nyaring di jalan-jalan, di lapangan-lapangan ia memperdengarkan suaranya,

(21) di atas tembok-tembok ia berseru-seru, di depan pintu-pintu gerbang kota ia mengucapkan kata-katanya.

(22) "Berapa lama lagi, hai orang yang tak berpengalaman, kamu masih cinta kepada keadaanmu itu, pencemooh masih gemar kepada cemooh, dan orang bebal benci kepada pengetahuan?

(23) Berpalinglah kamu kepada teguranku! Sesungguhnya, aku hendak mencurahkan isi hatiku kepadamu dan memberitahukan perkataanku kepadamu.

(24) Oleh karena kamu menolak ketika aku memanggil, dan tidak ada orang yang menghiraukan ketika aku mengulurkna tanganku,

(25) bahkan, kamu mengabaikan nasihatku, dan tidak mau menerima teguranku,

(26) maka aku juga akan menertawakan celakamu; aku akan mengolok-olok apabila kedasyatan datang ke atasmu,

(27) apabila kedasyatan datang ke atasmu seperti badai, dan celaka melanda kamu seperti angin puyuh, apabila kesukaran dan kecemasan menimpa kamu.

(28) Pada waktu itu mereka akn berseru kepadaku, tetapi tidak akan kujawab, mereka akan bertekun mencari aku, tetapi tidak akan menemukan aku.

(29) Oleh karena mereka benci kepada pengetahuan dan tidak memilih takut akan TUHAN,

(30) tidak mau menrima nasihatku, tetapi menolak segala teguranku,

(31) maka mereka akan memakan buah perbuatan mereka, dan menjadi kenyang oleh rencana mereka.

(32) Sebab orang tak berpengalaman akan dibunuh oleh keengganannya, dan orang bebal akan dibinasakan oleh kelalaiannya.

(33) Tetapi siapa mendengarkan aku, ia akan tinggal dengan aman, terlindung daripada kedasyatan malapetaka."



Senin, 19 April 2010

"Kekuatan Pikiran"

Pikiran : Sebuah Permulaan Kesuksesan
Bagaimana mengawali kesuksesan? Semua berawal dari pikiran kita.
Jika pikiran dan jiwa kita yakin akan sukses, maka akan menghasilkan energi positif yang akan mendorong kita untuk berusaha mewujudkan kesuksesan, betapapun banyaknya rintangan dan kegagalan yang kita hadapi.
- Sow a thought, reap an action
- Sow an action, reap a habit
- sow a habit, reap a character
- Sow a character, reap a destiny
Pikiran yang disertai dengan keinginan kuat akan mendorong kita untuk berbuat. Perbuatan dan tindakan yang dilakukan secara terus-menerus akan menghasilakn kebiasaan. Kebiasaan yang baik akan menghasilkan karakter yang baik, dan akhirnya karakter yang telah tertanam akan mewujudkan takdir yang kita inginkan.
Tidak ada yang lebih kuat dari kebiasaan : Misal, kita berpikir untuk perlu rajin menyikat gigi sebelum tidur. Maka kita perlu "memaksakan diri" menyikat gigi tiap malam selama kurang lebih 3 minggu secara terus menerus tanpa terputus sekalipun. Setelah itu kita akan dengan sendirinya berjalan ke kamar mandi kemudian menyikat gigi sebelum tidur. Bravo !!
Tips untuk meraih kesuksesan dengan mengatur pikiran alam bawah sadar, sbb :
1. Tulislah pernyataan ide atw visi atw cita-cita, diatas secarik kertas.
2. Catumkan kertas tersebut ditempat yang bisa kita baca setiap hari
3. Lakukan tindakan yang mendukung itu tanpa terputus selama 3 minggu ; setiap malam sebelum mata terpejam, ucapkan dalam hati "saya semakin.... (ssi keinginan) sambil melukiskan cita2 kita dalam pikiran (jangan lupa).
4. Doa
"Mulailah menulis takdir dengan tinta pikiran..."

Kamis, 03 September 2009

TUHAN, gembalaku yang baik

TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, IA membimbing aku ke air yang tenang; IA menyegarkan jiwaku. IA menuntun aku di jalan yang benar oleh karena namaNYA.
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab ENGKAU besertaku; gada-MU dan tongkat-MU, itulah yang menghibur aku.
ENGKAU menyediakan hidangan bagiku, dihadapan lawanku; ENGKAU mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.
Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa. (Mazmur 23 : 1-6)